JATIMTIMES - Seleksi calon direksi dan komisaris PT Batu Wisata Resource (BWR) yang digelar akhir tahun ini belum membuahkan hasil. Tak satupun pelamar dinyatakan memenuhi syarat untuk lolos seleksi administrasi hingga seleksi harus ditunda tahun depan. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan dan sorotan publik.
Wakil Ketua II DPRD Kota Batu Ludi Tanarto menduga pansel PT BWR memiliki pertimbangan lain dalam penilaian kandidat. Salah satunya memang harus mutlak memiliki pengalaman pengelolaan bisnis. Sebab, direksi baru diharuskan untuk visioner demi membawa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu meraup laba.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Mas Ibin Buka Hakordia Muda Mudi Fest dan Launching Truk Serbaguna BPBD
"Jangan sampai direksi baru tidak paham apa yang harus dilakukan. Maka harus berpengalaman manajerial perusahaan setingkat top management atau sekelas direktur," ujar Ludi saat dikonfirmasi, Jumat (5/12/2025).
Dia menilai, direksi PT BWR lebih ideal jika dijalankan top management alias direktur. Hal tersebut karena, direktur sudah dipastikan profesionalisme dan visinya dalam menjalankan perusahaan.
Maka dari itu, pansel kemungkinan besar akan memperhatikan hingga ke sana. Di samping itu, Ludi sepakat agar pansel PT BWR lebih transparan dalam proses seleksi, penilaian, dan pengumumannya. Hal itu untuk mencegah calon bermasalah tidak terdeteksi.
"Meski ada batasan, transparansi terkait nama pelamar atau calon itu penting dibuka sekaligus sebagai uji publik," kata Politisi PKS itu.
Hal itu untuk mencegah opini publik yang berkembang liar. Termasuk juga untuk menekan praktik dugaan gratifikasi. Informasi nama pelamar menjadi hal penting. Dengan adanya nama yang diumumkan, penilaian tidak hanya bergantung pada pansel saja. Namun, masyarakat bisa turut andil memberikan penilaian mengenai background pelamar.
Baca Juga : Drawing Piala Dunia 2026: Brasil & Perancis di Grup Mana?
Sehingga, sambung dia, masalah di kemudian hari bisa benar-benar ditekan dan direksi terpilih memang memenuhi seluruh kualifikasi yang diminta. Dengan begitu, PT BWR bisa berjalan optimal tanpa mengulang kesalahan yang sama.
"Dengan begitu masyarakat juga bisa mengawal. Takutnya kalau tidak dibuka, ternyata yang bersangkutan pernah punya masalah secara keuangan di masyarakat atau memiliki catatan manajerial yang kurang baik di tempat bekerja sebelumnya," terangnya.
