JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kota Malang memberikan klarifikasi terkait unggahan di media sosial yang menyoroti proyek drainase di Jalan LA Sucipto, Kecamatan Blimbing. Pihak dinas menegaskan bahwa pekerjaan tersebut bukan proyek besar yang mangkrak, melainkan pembangunan saluran air sepanjang 20 meter yang saat ini masih dalam tahap pengecoran.
Unggahan video di akun Instagram @malangraya_info menampilkan pengerjaan drainase di lokasi tersebut disertai narasi yang mempertanyakan kelanjutan proyek. “Proyek drainasenya siapa ini, pemerintah atau swasta? Kok mangkrak?” demikian bunyi narasi dalam video yang diunggah pada Senin (27/10/2025).
Baca Juga : Pemkot Malang Buka Jalan Tembus Griya Shanta, Ini Kata Pakar PP Otoda UB
Video itu kemudian ramai diperbincangkan warganet dan telah memancing lebih dari 450 komentar, sebagian besar mempertanyakan status serta progres pekerjaan di lapangan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, membenarkan adanya pekerjaan drainase di Jalan LA Sucipto. Ia menjelaskan bahwa proyek tersebut merupakan salah satu dari puluhan titik pembangunan dan perbaikan drainase yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang tahun 2025.
“Dari APBD, ada puluhan titik pekerjaan pembangunan dan perbaikan drainase. Saat ini yang masih berjalan sekitar lima titik, sedangkan yang lainnya sudah selesai,” ujar Dandung, Selasa (28/10/2025).
Beberapa proyek yang masih dikerjakan tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya Jalan Ki Ageng Gribig di Kecamatan Kedungkandang dan Jalan IR Rais di Kecamatan Klojen. Dandung memastikan seluruh proyek tersebut ditargetkan rampung sebelum akhir November.
“Kontraknya sampai 28 November, jadi semua ditargetkan selesai sebelum itu,” ungkapnya.
Terkait proyek di Jalan LA Sucipto yang menjadi sorotan publik, Dandung menegaskan bahwa pengerjaan telah dilakukan sesuai aturan dan masih berjalan sebagaimana mestinya. Ia meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menilai sebelum proses pembangunan selesai.
“Di LA Sucipto itu hanya 20 meter, dan hari ini sedang proses pengecoran. Jadi bukan proyek mangkrak,” tegasnya.
Dandung menambahkan, kesalahpahaman publik kemungkinan muncul karena masyarakat mengira proyek tersebut berskala besar. “Dipikirnya panjang ratusan meter, padahal cuma 20 meter. Kebetulan posisinya di depan rumah Pak RW,” jelasnya.
Dinas PUPRPKP Kota Malang berharap masyarakat dapat memahami kondisi sebenarnya di lapangan dan mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur drainase kota demi mengurangi risiko banjir saat musim hujan.
