Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Ekonomi

Daging Ayam dan Emas Picu Inflasi Kota Probolinggo

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

02 - Oct - 2025, 14:08

Placeholder
Potret jual ayam, ilustrasi komoditas yang menyumbang inflasi Kota Probolinggo. (Foto: laman Pemkab. Batang)

JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kota Probolinggo mengalami inflasi pada September 2025 sebesar 0,28% (mtm), setelah bulan sebelumnya mencatat deflasi 0,10% (mtm). Secara tahunan, inflasi berada di level 2,59% (yoy), atau masih dalam rentang sasaran inflasi nasional 2,5 ± 1%.

BPS menjelaskan, inflasi bulanan di Kota Probolinggo didorong terutama oleh kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil 0,15% (mtm). Sejumlah komoditas yang menyumbang kenaikan harga di antaranya, daging ayam ras dengan andil 0,17% (mtm), emas perhiasan dengan andil 0,14% (mtm), sigaret kretek mesin (SKM) dengan andil 0,01% (mtm) dan ikan kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso dengan andil 0,01% (mtm).

Baca Juga : Kota Blitar Raih Investment Award 2024 Jawa Timur, Wali Kota Mas Ibin: Bukti Kota Blitar Jadi Magnet Investasi

Kenaikan harga daging ayam ras dipicu berkurangnya pasokan di tingkat pedagang eceran seiring turunnya produksi unggas. Untuk emas perhiasan, harganya naik mengikuti tren harga emas global pada September 2025. Sedangkan SKM mengalami kenaikan akibat penyesuaian Harga Jual Eceran (HJE).

Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh turunnya harga sejumlah bahan pangan. Beberapa di antaranya adalah bawang merah, beras, tomat, cabai rawit, dan terong. Masing-masing berkontribusi deflasi sebesar -0,07%, -0,02%, -0,02%, -0,01%, dan -0,01% (mtm).

Penurunan harga ini terjadi karena pasokan hortikultura meningkat berkat panen yang sedang berlangsung. Sementara untuk beras, harganya mulai stabil seiring masuknya pasokan ke pedagang pengecer yang didukung stok beras SPHP.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo menegaskan, inflasi masih dalam kendali meski ada kenaikan dibanding bulan sebelumnya. Sejumlah langkah telah dijalankan untuk menekan laju inflasi, di antaranya, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) sepanjang September 2025, keikutsertaan dalam sosialisasi TPID Award Jawa Timur 2025 dan pembukaan Toko Kopi Siaga dan Warung Inflasi.

Baca Juga : Cara Cek NIP PPPK Paruh Waktu 2025 di Mola BKN, Peserta Wajib Tahu

Selain itu, TPID Kota Probolinggo juga menyampaikan infografis neraca pangan mingguan. Termasuk melakukan pemantauan harga bahan pangan pokok secara intensif. Serta melakukan rapat koordinasi mingguan pengendalian inflasi bersama Kemendagri.

BPS menambahkan, pengendalian inflasi di Kota Probolinggo akan terus diperkuat lewat kolaborasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia Malang. Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) serta strategi 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif) menjadi langkah utama untuk menjaga inflasi tetap berada di kisaran 2,5 ± 1% (yoy). Dengan koordinasi dan sinergi kebijakan tersebut, laju inflasi di Kota Probolinggo diharapkan tetap terkendali sehingga daya beli masyarakat terjaga.


Topik

Ekonomi bps probolinggo inflasi daging ayam emas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Nganjuk Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana