JATIMTIMES - Di balik teriknya latihan fisik dan dinginnya malam di markas militer, ratusan siswa kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Malang membawa pulang sesuatu yang lebih berharga daripada sekadar cerita tiga hari kegiatan yang berlangsung 11-13 September 2025.
Mereka kembali dengan rasa percaya diri yang lebih kuat, sikap disiplin yang mulai terbentuk, serta jiwa kebersamaan yang tumbuh dari pengalaman Great Dream Motivation Training (GDMT) tahun ajaran 2025/2026 di Batalyon Korpasgat 464.
Baca Juga : MTsN 2 Kota Malang Sabet Banyak Gelar di Kejuaraan Nasional Pencak Silat UNAIR 2025
Sejak awal, GDMT memang dirancang bukan untuk sekadar mengisi waktu belajar di luar kelas. Program ini ditujukan untuk menempa karakter siswa agar siap menghadapi tantangan, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Letda Pas Supriyadi, perwakilan Komandan Batalyon Korpasgat 464, menyebut bahwa setiap latihan yang dijalani siswa adalah bentuk investasi mental.
“Kami ingin anak-anak mendapatkan pengalaman yang akan mereka ingat seumur hidup. Di sini mereka belajar disiplin, berani, dan mampu bekerja sama dalam kondisi apapun,” ucapnya.
Hasilnya langsung terasa. Dari baris-berbaris yang awalnya kaku, siswa belajar pentingnya konsentrasi dan kepatuhan terhadap aturan. Caraka Malam yang semula membuat banyak anak ragu untuk melangkah, justru menumbuhkan keberanian. Mereka belajar bahwa rasa takut bisa dihadapi, bukan dihindari.
Outbound yang penuh tantangan juga memberi mereka kesempatan untuk mencoba hal-hal yang sebelumnya dianggap mustahil, seperti menaklukkan panjat jaring atau meluncur dengan flying fox di ketinggian. Setiap keberhasilan kecil membentuk kepercayaan diri baru yang sulit diperoleh di ruang kelas.
Suasana semakin cair ketika kegiatan ditutup dengan permainan tim. Dari sini terlihat jelas bagaimana anak-anak mulai membangun rasa kebersamaan. Mereka tidak hanya tertawa bersama, tetapi juga belajar bahwa kerja sama lebih penting daripada sekadar menang. Inilah nilai yang menurut guru dan pelatih sangat dibutuhkan saat mereka menapaki jenjang pendidikan berikutnya.
Kepala MIN 2 Kota Malang, Nanang Sukmawan, menegaskan bahwa nilai utama dari GDMT adalah perubahan sikap siswa. Ia menaruh harapan besar bahwa bekal kedisiplinan dan karakter spiritual yang ditempa selama tiga hari akan membantu anak-anak menghadapi ujian kelulusan yang tinggal lima bulan lagi.
“Saya ingin anak-anak bisa menunjukkan perubahan nyata. Kedisiplinan, keteguhan hati, dan semangat spiritual yang kuat akan membuat mereka siap menghadapi ujian dan juga siap melangkah ke sekolah favorit. Saya berterima kasih kepada Korpasgat 464 yang telah membimbing anak-anak kami dengan penuh kesabaran,” ujarnya.
Baca Juga : Kolaborasi Delapan Seniman Graffiti Hiasi Dinding Jalan Diran Kota Batu
Keberhasilan GDMT bukan hanya soal acara yang berjalan lancar, melainkan pada dampak yang dirasakan peserta. Dari kegiatan ini, siswa bukan sekadar mengenal baris-berbaris atau outbound, melainkan juga belajar arti menghargai teman, melawan rasa takut, dan menumbuhkan cinta tanah air melalui pengalaman nyata.
Penyelenggaraan tahun ini menjadi yang keempat kalinya bekerja sama dengan Batalyon Korpasgat 464. Konsistensi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ini telah diakui efektif dalam membentuk karakter siswa. Bahkan, tempat yang sama juga dipilih GTK Mindatama pada Juli 2025 untuk menggelar retret, menandakan lokasi ini dipercaya sebagai ruang pembelajaran non-formal yang kaya makna.
Lebih dari sekadar agenda tahunan, GDMT kini menjadi simbol bahwa pendidikan bukan hanya soal teori dan nilai ujian. Ada pelajaran yang lebih mendalam, tentang disiplin, keberanian, dan persaudaraan yang justru lahir di lapangan terbuka, di tengah tantangan, dan di bawah bimbingan para pelatih militer. Nilai-nilai itu yang kini dibawa pulang oleh siswa MIN 2 Kota Malang untuk mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.