Bundaran Gladag Serang (Glaser) sebagai ikon Kota Probolinggo kini tak menarik lagi. Warga, terutama yang tinggal di wilayah selatan, tidak lagi bisa menikmati keindahan warna-warni air mancurnya. Itu karena air mancur yang mengelilingi bundaran, mati.
Bahkan kolam yang mengelilingi Tugu Mangga dan Anggur di tengah bundaran kering alias tidak ada airnya sama sekali. Warga yang hendak menunggu datangnya buka puasa sambil menikmati keindahan air mancur pun tidak berhenti. Mereka hanya melintas dan meneruskan perjalanan berkeliling kota.
Seperti yang diungkap Syaiful Haq (48), warga Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Selasa (7/5) sore. Ia terpaksa membawa anaknya ke ruang terbuka hijau (RTH) selatan perumahan Asabri. “Ngantar anak yang lagi puasa, menunggu datangnya buka puasa. Terpaksa kami ke RTH Asabri. Di sini nggak ada yang dilihat. Air mancurnya mati. Airnya kering,” tandasnya.
Pria yang tinggal di timur Bundaran Glaser ini meminta pemkot memperbaiki air mancur. Syaiful heran, mengapa air mancur umurnya tidak lama. Padahal dulu sempat airnya memancar dan warna-warni lampunya nyala.
Saat ini, tak hanya air mancurnya yang tidak keluar. Lampunya pun tidak menyala. “Eman kalau tidak diperbaiki. Jadi ikon yang tak bermanfaat,” pungkas dia sebelum melincur ke RTH.
Salah seorang tukang becak yang bisa nyanggol di seputaran Glaser mengatakan, sudah sekitar 3 bulan ini air mancur mati. Bahkan kolamnya juga tidak ada airnya alias kering. Ia mengaku tidak tahu penyebabnya.
“Sudah lama Pak. Sekitar 3 bulan lalu. Dulu sempat hidup beberapa hari, kemudian mati lagi hingga sekarang. Kami berharap hidup lagi. Soalnya kalau malam bagus,” katanya.
Terpisah, Budi Krisyanto -kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo- berterus terang air mancur sudah lama tidak hidup. Tak hanya itu. Air kolam juga tidak ada ada sehingga kolam menjadi kering. Penyebabnya, karena pompa menyedot air dan pompa air mancur rusak. “Ya jelas nggak ada airnya. Air mancurnya juga tidak mancur karena pompanya rusak,” ungkapnya.
Pria yang biasa disapa Budikris itu yakin, sebelum Lebaran, air mancur dan lampu serta kolam berfungsi lagi. Sebab, pihaknya saat ini tengah melakukan perbaikan bersama kontraktor yang memasang pompa karena pemasang pompalah yang mengetahui jalur air.
“Nggak sampai Lebaran, sudah berfungsi kembali. Kami perbaiki. Kami panggil kontraktor yang memasang pompa karena mereka yang lebih tahu,” pungkasnya.

 
                            