Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Momentum Bersejarah di Banongan, Dua Kiai Karismatik Situbondo Restui Pembangunan Bandara KASA

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : Nurlayla Ratri

16 - Dec - 2025, 15:50

Placeholder
Dua ulama kharismatik di Situbondo, K.H.R Muhammad Kholil As'ad Syamsul Arifin dan K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy duduk satu panggung dalam acara doa pembangunan Bandara Kiai As'ad Syamsul Arifin Situbondo, Selasa (16/12/2025). (Foto: Wisnu Bangun Saputro/ JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Lantunan shalawat dan doa menggema di Banongan, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Selasa (16/12/2025) siang, mengiringi pengajian akbar dan doa bersama pembangunan Bandara Kiai As’ad Syamsul Arifin (KASA). Siang itu bukan sekadar seremoni pembangunan, melainkan momentum batin yang mengikat langit dan bumi, ketika harapan, doa, dan ikhtiar besar disatukan.

Ribuan jamaah memadati lokasi kegiatan. Wajah-wajah penuh khidmat tampak menyatu dalam suasana religius yang hangat. Di tengah hamparan tanah yang kelak menjadi landasan pacu, doa-doa dipanjatkan agar pembangunan bandara strategis ini berjalan lancar dan membawa keberkahan bagi Situbondo dan Indonesia.

Baca Juga : Hadapi Momen Nataru, Tiga Sektor Ini Jadi Atensi Pemkot Batu

Momentum tersebut menjadi istimewa dan bersejarah. Dua kiai karismatik Situbondo duduk berdampingan dalam satu panggung, yakni Kiai Kholil As’ad Syamsul Arifin, Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Situbondo, dan Kiai Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Kebersamaan keduanya menjadi simbol persatuan ulama, umat, dan umara.

Bagi masyarakat Situbondo, pertemuan dua tokoh besar pesantren itu bukanlah hal biasa. Ia dimaknai sebagai restu moral dan spiritual atas pembangunan Bandara KASA, sekaligus penegasan bahwa pembangunan besar harus berpijak pada nilai religius dan kebersamaan.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Haji Raden Ahmad Azaim Ibrahimy (K.H.R Azaim Ibrahimy) menyampaikan sambutan yang sarat makna sejarah dan spiritual. Ia mengingatkan kembali dawuh almarhum K.H.R. As’ad Syamsul Arifin puluhan tahun silam, yang kala itu pernah menyampaikan keyakinannya bahwa suatu saat umat Islam di Situbondo akan dapat berangkat umrah dan haji langsung dari daerahnya sendiri.

"Dulu Kiai As’ad pernah dawuh, suatu saat nanti orang Situbondo akan berangkat umrah dan haji dari Situbondo, karena di Situbondo akan ada bandara. Saat itu mungkin banyak yang menganggapnya sebagai angan-angan," tutur K.H.R Azaim Ibrahimy di hadapan ribuan jamaah.

Namun menurut KHR Azaim, apa yang disampaikan Kiai As’ad tersebut kini mulai menjadi kenyataan. "Hari ini kita menyaksikan sendiri bahwa apa yang didawuhkan beliau bukan sekadar mimpi. Dengan adanya pembangunan Bandara Kiai As’ad Syamsul Arifin ini, dawuh itu pelan-pelan Allah wujudkan," ucapnya disambut tepuk tangan para jama'ah.

Dukungan doa dan harapan juga disampaikan oleh K.H.R. Muhammad Kholil As’ad Syamsul Arifin atau yang akrab disapa Kiai Kholil, pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Situbondo, dalam rangka pembangunan Bandara Kiai As’ad Syamsul Arifin (KASA).

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Kholil memanjatkan doa agar Bandara KASA nantinya membawa banyak manfaat, tidak hanya bagi masyarakat Situbondo, tetapi juga untuk bangsa dan agama. Ia berharap pembangunan bandara tersebut senantiasa dilimpahi keberkahan dan kemanfaatan oleh Allah SWT.

"Semoga bandara ini benar-benar berguna untuk agama, bangsa, dan negara, serta membawa barokah dan berkah bagi semuanya," tutur Kiai Kholil dalam doanya.

Selain itu, Kiai Kholil juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan Bandara KASA. Menurutnya, bandara tersebut bukan hanya difungsikan untuk mendukung pelayanan umrah dan haji, tetapi juga memiliki peran strategis lain, termasuk sebagai sarana pendukung latihan militer.

Pada kesempatan yang sama, Kiai Kholil turut menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat memberikan sumbangan secara materiil dalam pembangunan bandara tersebut. Ia menegaskan bahwa untuk urusan yang membawa kemaslahatan bagi bangsa, negara, dan agama, seharusnya tidak disertai dengan harapan imbalan apa pun.

"Untuk kepentingan umat, bangsa, dan negara, kita tidak boleh berharap apa-apa. Yang terpenting adalah ikut bersumbangsih semampu kita," ujarnya.

Menutup doanya, Kiai Kholil memohon agar seluruh proses pembangunan Bandara KASA diberikan kelancaran, kemudahan, serta kesuksesan oleh Allah SWT, sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk kepentingan umat dan negara.

Baca Juga : Harapan Libur Panjang Pupus! 2 Januari 2026 Resmi Bukan Cuti Bersama

Sementara itu, pemerintah pusat menyampaikan pandangannya. Menteri Pertahanan Republik Indonesia, melalui sambutan yang dibacakan Brigjen TNI Zainul Bahar, Kasdam V/Brawijaya, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur strategis memiliki makna lebih luas daripada sekadar pembangunan fisik.

"Pembangunan bukan hanya soal beton atau aspal, tetapi tentang membangun konektivitas, membangun ekonomi, dan yang tidak kalah penting adalah membangun ketahanan nasional," ujar Menhan dalam sambutan tersebut.

Bandara Kiai As’ad Syamsul Arifin, menurut Menhan, memiliki nilai strategis karena akan memperkuat konektivitas antarwilayah, menggerakkan perekonomian daerah, serta mendukung sistem logistik dan mobilitas nasional. Daerah yang tumbuh dan sejahtera diyakini menjadi fondasi utama kekuatan pertahanan negara.

"Daerah yang maju, akses yang terbuka, serta rakyat yang sejahtera adalah benteng pertahanan terbaik bagi bangsa dan negara," tegas Menhan.

Nama Kiai As’ad Syamsul Arifin yang disematkan pada bandara ini pun bukan tanpa makna. Ia adalah pahlawan nasional yang jejak perjuangan dan nilai kebangsaannya telah terpatri kuat di Situbondo. "Penamaan ini adalah manifestasi penghargaan negara kepada pahlawan nasional yang telah berjasa besar bagi bangsa Indonesia," ucap Menhan.

Dalam suasana yang sarat makna tersebut, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau akrab disapa Mas Rio menyampaikan rasa syukur dan optimisme. Baginya, pengajian dan doa bersama ini adalah pengingat bahwa pembangunan harus selalu berjalan seiring dengan nilai-nilai religius.

"Pembangunan Bandara Kiai As’ad ini bukan hanya kebanggaan masyarakat Situbondo, tetapi tonggak sejarah baru. Hari ini kita menyaksikan persatuan ulama, pemerintah, dan masyarakat yang mendoakan masa depan Situbondo," ujar Mas Rio.

Mas Rio menegaskan, keberadaan bandara akan membuka akses ekonomi, pariwisata, dan investasi, sekaligus memperkuat posisi Situbondo dalam peta strategis nasional. Ia menyebut, dampak pembangunan ini diharapkan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Bandara ini akan menjadi pintu gerbang pertumbuhan ekonomi baru. Kami optimistis kehadirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Situbondo, sekaligus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan religius yang menjadi jati diri daerah,” tandas Mas Rio. Pemerintah berharap pembangunan Bandara Kyai As’ad dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat, bangsa, dan negara.

Ketika doa-doa ditutup dengan amin yang serempak, harapan pun mengudara. Dari Banongan, masyarakat Situbondo menitipkan masa depan pada langit, bahwa Bandara Kiai As’ad Syamsul Arifin kelak tak hanya menjadi simpul transportasi, tetapi juga monumen persatuan, doa, dan peradaban.


Topik

Peristiwa situbondo mas rio bandara kasa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Nganjuk Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

Nurlayla Ratri

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa