Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Ketum PBNU Periode 2021-2025, Gus Yahya : Jangan Runtuhkan Tatanan yang Dibangun KH Hasyim Asy’ari

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : A Yahya

07 - Dec - 2025, 08:42

Placeholder
Ketua Umum PBNU Periode 2021-2025, KH. Yahya Cholil Staquf saat konferensi pers

JATIMTIMES — Ketua Umum PBNU Periode 2021-2025, KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menyampaikan klarifikasi terhadap kejanggalan proses pengambilan keputusan yang akhir-akhir ini mengguncang tubuh Nahdlatul Ulama. 

Di hadapan para Mustasyar dan Kyai Sepuh, Gus Yahya menyampaikan jawaban lengkap atas tuduhan yang diarahkan kepada dirinya—beserta setumpuk dokumen pembuktian.

Baca Juga : Perbaiki Talang Air Malam Hari, Warga Tulungagung Meninggal Dunia usai Terjatuh

Dalam pertemuan itu, Gus Yahya menegaskan bahwa sejumlah keputusan yang diambil oleh pihak Rais Aam dan rapat harian Syuriyah dianggap menyalahi kewenangan, dan merusak tatanan organisasi.

 “Rapat harian Syuriyah melakukan penghakiman tanpa memberi saya kesempatan klarifikasi. Itu pelanggaran fundamental. Bahkan sampai hari ini saya dicegah untuk menjawab langsung. Keputusan yang lahir dari proses bermasalah otomatis menimbulkan masalah beruntun: surat edaran bermasalah, rapat pleno bermasalah, bahkan pengambilalihan jabatan pun bermasalah,” ujar Gus Yahya seusai menggelar pertemuan dengan sejumlah kiai di Ponpes Tebu Ireng, Sabtu (6/12) malam.

Di Ponpes pendiri NU ini Gus Yahya mengingatkan bahwa para muassis, terutama Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, membangun NU dengan kesadaran bahwa pengaruh personal tidak boleh mengalahkan aturan organisasi.

“Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari itu supreme kiai, pengaruhnya luar biasa. Tapi beliau tetap membuat AD/ART yang membatasi wewenangnya sendiri sebagai Rois Akbar. Itu pesan jelas: tatanan harus dijaga, bukan dipreteli seenaknya,” ujar Gus Yahya.

Ia menyebut bahwa jika NU dikelola berdasarkan keputusan sepihak tanpa prosedur, maka itu berarti NU dibawa mundur 100 tahun ke belakang bahkan ke situasi sebelum organisasi ini berdiri.

Sementara itu merespons klaim bahwa pergantian struktural dan rapat pleno tanggal 9 Desember sah, Gus Yahya membantahnya.

Baca Juga : Banjir Terjang Banyak Wilayah, Ini Tips Antisipasi agar Barang di Rumah Tetap Aman

“Kalau dasar keputusannya saja cacat dan diambil lewat mekanisme yang tidak sah, semua turunannya otomatis cacat. Ini logika elementer organisasi. Menutup mata terhadap ini sama saja pura-pura," tegas dia.

Ke depan Gus Yahya melanjutkan siap terbuka terhadap rekonsiliasi, tetapi menolak segala bentuk pengabaian terhadap konstitusi NU.

 “Kami siap islah kapan saja. Tapi jangan paksa kami menerima proses yang menyalahi konstitusi jam’iyah. NU ini bukan milik perseorangan, bukan alat kuasa. Ini tanzim yang dibangun dengan darah dan akal para pendiri,” tuturnya.

Gus Yahya menambahkan akan berkordinasi dengan para kiai sepuh, PWNU dan PCNU seluruh Indonesia untuk memastikan NU tetap berada pada rel konstitusional.


Topik

Peristiwa PBNU Gus Yahya polemik pbnu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Nganjuk Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

A Yahya