Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Riset Dosen Unisma Lahirkan Sinbiotik Canggih: Probiotik Lactobacillus untuk Unggas Lebih Sehat dan Produktif

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Nurlayla Ratri

16 - Oct - 2025, 15:30

Placeholder
Tim peneliti yang terdiri atas Dr. Ir. Umi Kalsum, M.P (ketua), Ir. Brahmadhita Pratama Mahardhika, S.Pt., M.Si., IPP, dan Ir. M. Farid Wadjdi, M.P (anggota), tengah menjalankan program riset di bawah hibah BIMA - DRTPM Kemdikti Saintek tahun 2025, dalam skema Hilirisasi Prototipe Inovatif (ist)

JATIMTIMES - Industri peternakan tengah menghadapi tantangan besar: bagaimana meningkatkan produktivitas tanpa bergantung pada antibiotik sintetis. Di tengah transisi menuju sistem pakan alami yang lebih aman dan berkelanjutan, tim dosen Universitas Islam Malang (Unisma) melahirkan inovasi baru.

Inovasi ini berpotensi mengubah arah industri: sinbiotik unggulan berbasis probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi arabinoxylan. Terobosan ini dikembangkan untuk memperkuat kesehatan unggas sekaligus meningkatkan hasil produksi, tanpa efek samping yang ditimbulkan oleh penggunaan antibiotik.

Baca Juga : MTsN 2 Kota Malang Gali Inspirasi Pembinaan Olimpiade dari MAN 2 Kota Malang

Tim peneliti yang terdiri atas Dr. Ir. Umi Kalsum, M.P (ketua), Ir. Brahmadhita Pratama Mahardhika, S.Pt., M.Si., IPP, dan Ir. M. Farid Wadjdi, M.P (anggota), tengah menjalankan program riset di bawah hibah BIMA - Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikti Saintek tahun 2025, dalam skema Hilirisasi Prototipe Inovatif. Melalui program ini, Unisma berupaya membawa hasil riset dari ruang laboratorium ke dunia nyata, agar temuan ilmiah dapat langsung diterapkan dalam industri peternakan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

1

Fokus utama penelitian ini adalah mengembangkan formula probiotik menjadi produk sinbiotik melalui teknologi enkapsulasi. Dalam prosesnya, probiotik Lactobacillus salivarius dilapisi dengan arabinoxylan, serat alami yang berfungsi sebagai prebiotik. Teknologi ini membuat mikroorganisme tetap hidup dan aktif ketika menghadapi suhu tinggi atau kondisi asam di lambung unggas. Kombinasi antara probiotik dan prebiotik tersebut bekerja secara sinergis, membentuk sistem pertahanan alami di saluran pencernaan, memperkuat imunitas, serta meningkatkan penyerapan nutrisi dalam tubuh ayam.

Menurut Dr. Umi Kalsum, proses enkapsulasi memegang peranan krusial dalam pengembangan produk. “Dengan enkapsulasi, probiotik yang kami kembangkan menjadi lebih tahan terhadap kondisi ekstrem dan memiliki umur simpan yang lebih panjang. Hal ini penting untuk aplikasi di lapangan, terutama dalam skala industri pakan,” ujarnya, Kamis, (16/10/2025).

Ia menambahkan, formulasi ini menjadi langkah penting menuju pengembangan sinbiotik unggas yang siap diproduksi massal dan dikomersialkan. Produk sinbiotik hasil penelitian tim dosen Unisma ini memiliki beragam manfaat signifikan. Selain mampu meningkatkan efisiensi pakan, sinbiotik ini juga mempercepat pertambahan bobot badan ayam serta meningkatkan kualitas dan kuantitas telur.

Dari sisi kesehatan, produk ini menjaga keseimbangan mikroflora di saluran pencernaan dan menekan pertumbuhan mikroba patogen, sehingga ayam lebih tahan terhadap infeksi. Salah satu keunggulan utama yang dihasilkan dari riset ini adalah kemampuannya menurunkan kadar kolesterol dalam daging maupun telur ayam, menjadikan hasil ternak lebih sehat dan aman dikonsumsi masyarakat.

Riset ini juga menjadi bukti nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Unisma, khususnya dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui proses hilirisasi, hasil penelitian tidak berhenti di tataran akademik, tetapi benar-benar memberi kontribusi terhadap dunia industri. “Kami ingin menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan masyarakat. Tujuannya sederhana: menghadirkan produk unggas yang sehat, aman, dan berkelanjutan,” ujar Dr. Umi.

Baca Juga : Magetan Bersinar: Bupati Nanik Endang Rusminiarti Serukan Gerakan Bersama Lawan Narkoba

Dengan dukungan pendanaan dari program BIMA - DRTPM Kemdikti Saintek 2025, tim peneliti optimistis bahwa produk sinbiotik ini dapat segera diproduksi massal dan menjadi salah satu alternatif pakan unggas alami terbaik di Indonesia. Inovasi ini juga berpotensi menjadi produk unggulan ekspor, mengingat meningkatnya permintaan global terhadap pakan bebas antibiotik.

Jika pengembangan ini berhasil dilanjutkan hingga tahap komersialisasi, bukan hanya kualitas unggas nasional yang akan meningkat, tetapi juga kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pangan sehat akan ikut terangkat. Produk ini membuktikan bahwa riset kampus dapat menjadi solusi konkret atas tantangan global dalam produksi pangan, menghadirkan keseimbangan antara sains, keberlanjutan, dan kesejahteraan.

Langkah kecil yang dimulai dari laboratorium Unisma ini bukan sekadar pencapaian akademik, melainkan sinyal kuat bahwa masa depan peternakan bebas antibiotik di Indonesia sedang dibangun, perlahan, pasti, dan dengan pijakan ilmu pengetahuan.

 


Topik

Pendidikan unisma sinbiotik probiotik penelitian



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Nganjuk Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Nurlayla Ratri

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan