Predikat A Jadi Role Model: Pemkab Bondowoso Replikasi SAKIP Pemkot Blitar

29 - Sep - 2025, 05:24

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin (Mas Ibin), dan Bupati Bondowoso, H. Abdul Hamid Wahid, menandatangani kerja sama antardaerah di Ruang Sasana Praja, Senin (29/9/2025). (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES – Suasana Ruang Sasana Praja, Kantor Wali Kota Blitar, Senin (29/9/2025), siang itu terasa berbeda. Kursi-kursi disusun rapi, para pejabat hadir dengan wajah serius sekaligus memancarkan kebanggaan. 

Hari itu, Pemerintah Kota Blitar dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso menandatangani Kerja Sama Antardaerah dalam bentuk replikasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kota Blitar untuk diterapkan di Bondowoso.

Baca Juga : Pemkot Surabaya Ubah Bekas Kolam Renang THR Jadi Lapangan Mini Soccer dan Padel

Penandatanganan kerja sama antardaerah dilakukan langsung oleh Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin yang akrab disapa Mas Ibin, bersama Bupati Bondowoso, H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag. Keduanya menandatangani dokumen kerja sama yang disaksikan Sekretaris Daerah dari kedua daerah, yakni Priyo Suhartono dari Kota Blitar dan Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I. dari Bondowoso, serta para tamu undangan.

Momentum itu bukan sekadar seremoni. Di baliknya ada harapan besar: transfer pengetahuan dari daerah yang sudah terbukti unggul dalam tata kelola pemerintahan, menuju daerah yang sedang berupaya memperbaiki dan mempercepat langkah reformasi birokrasi.

Dalam sambutannya, Mas Ibin menegaskan bahwa pencapaian Pemkot Blitar di bidang akuntabilitas bukan datang secara instan. "Setelah tujuh tahun bertahan di predikat BB, akhirnya pada 2024 Kota Blitar berhasil meraih predikat A atau memuaskan dalam SAKIP Award Kementerian PANRB," ujarnya.

Ia menambahkan, capaian itu hanya diraih dua daerah di Indonesia tahun lalu: Kabupaten Tuban dan Kota Blitar. "Pencapaian ini mencerminkan disiplin aparatur sipil negara (ASN) Kota Blitar, sekaligus komitmen untuk menjaga transparansi dan efektivitas program pemerintah," kata dia.

Mas Ibin menekankan bahwa SAKIP bukan sekadar urusan angka atau laporan. "SAKIP adalah representasi dari komitmen kami untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, efektif, dan berorientasi pada hasil," tuturnya.

Dalam paparannya, ia menyebut berbagai langkah konkret yang telah ditempuh Pemkot Blitar, mulai dari penyusunan pohon kinerja, desk review rutin, hingga penggabungan aplikasi pendukung agar lebih efisien. Inovasi-inovasi seperti kolaborasi antar-organisasi perangkat daerah melalui kegiatan car free day atau bantuan sosial untuk masyarakat rentan juga disebut sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas kinerja.

Ibin

Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, tidak menutupi alasannya datang jauh-jauh ke Kota Blitar. Menurutnya, ada niat tulus untuk mencontoh praktik baik yang sudah teruji. "Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi pintu masuk untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Bondowoso," katanya.

Ia menegaskan bahwa tindak lanjut dari kerja sama antardaerah ini akan difokuskan pada replikasi program SAKIP Kota Blitar. “Itu merupakan langkah awal yang konkret. Kami ingin mengadopsi sistem ini agar tata kelola pemerintahan di Bondowoso semakin baik, transparan, dan terukur,” ujarnya.

Hamid menambahkan, kerja sama dengan Pemkot Blitar bukan hanya sebatas formalitas, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang. "Kami percaya, dengan replikasi ini, Bondowoso dapat mempercepat pencapaian target pembangunan daerah. Ke depan, kolaborasi bisa diperluas di bidang ekonomi, pariwisata, atau sektor lain yang berdampak langsung bagi masyarakat," katanya.

Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menjelaskan, kerja sama dengan Pemerintah Kota Blitar diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi di berbagai bidang yang saling mendukung untuk pengembangan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga : Wali Kota Blitar Mas Ibin Tinjau Pelaksanaan MBG di Sekolah, Siswa: Terima Kasih Pak Prabowo

Ia menegaskan bahwa tindak lanjut dari kerja sama antardaerah ini akan difokuskan pada replikasi program SAKIP yang telah dikembangkan Pemkot Blitar untuk diterapkan di Kabupaten Bondowoso. “Itu untuk follow up yang hari ini,” ujarnya.

Dalam wawancara seusai penandatanganan MoU, Mas Ibin menyampaikan rasa terhormat atas keputusan Pemerintah Kabupaten Bondowoso yang menjadikan Kota Blitar sebagai rujukan.

"Tentu kami merasa bangga. Mungkin karena kota ini relatif kecil, jumlah program yang harus dimasukkan ke aplikasi SAKIP tidak sebanyak daerah besar. Tetapi justru itu yang membuat sistem bisa lebih rapi," ungkapnya.

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, menegaskan pentingnya sinergi antar-daerah dalam membangun tata kelola pemerintahan.“Kami ingin berbagi praktik baik, karena kemajuan sebuah daerah akan lebih bermakna jika daerah lain di sekitarnya juga ikut maju,” ujarnya.

Wali Kota Mas Ibin meyakini, di bawah kepemimpinan Bupati Abdul Hamid Wahid, penerapan aplikasi SAKIP di Kabupaten Bondowoso tidak hanya akan berjalan sukses, tetapi juga dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik daerah setempat.“Kami yakin implementasi aplikasi ini akan berjalan sukses dan bahkan bisa dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan Bondowoso,” ujar Mas Ibin. Ia menambahkan, kerja sama antar-daerah harus dimaknai sebagai sinergi, bukan kompetisi, demi mempercepat kemajuan bersama.

Patung Bung karno

Dengan penandatanganan kerja sama ini, Kota Blitar dan Kabupaten Bondowoso sama-sama menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat tata kelola pemerintahan berbasis akuntabilitas. Replikasi SAKIP bukan hanya soal transfer sistem, tetapi juga transfer semangat dan budaya kerja aparatur yang transparan, terukur, dan berorientasi pada hasil. 

Sinergi antardaerah inilah yang diharapkan dapat mempercepat lahirnya inovasi, memperluas kolaborasi, serta menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat di kedua wilayah.